10 Kelebihan dan Kekurangan Apple MacBook Air M2, Apa Saja?
Apple kembali meluncurkan seri MacBook “entry-level” pada bulan Juli 2022, yakni MacBook Air M2 yang punya ukuran 13 inci. Perangkat ini merupakan seri MacBook termurah setelah MacBook Air M1. Ini merupakan seri kedua setelah Apple memutuskan beralih dari prosesor x86 ke Apple Silicon.
MacBook Air M2 hadir sebagai penerus dari MacBook Air M1 yang duluan hadir di 2020. Sesuai dengan penamaannya, perangkat ini menggunakan prosesor Apple M2 yang alami peningkatan performa dibandingkan Apple M1.
Sebagai informasi, keistimewaan yang jadi daya tarik seri Apple MacBook Air adalah desain bodinya yang begitu ramping dan stylish. MacBook Air memang selalu berhasil menjadi salah satu laptop ultraportable yang ringan, tipis, namun tetap memiliki performa gegas.
Layarnya pun senantiasa menjadi fitur yang ditunggu-tunggu lantaran punya kualitas yang sulit didapatkan pada laptop lain di kelasnya, menawarkan kecerahan yang tinggi dan tampilan warna memesona sehingga menjadikannya amat cocok untuk kebutuhan grafis.
Meski masih mengusung banyak kesamaan seperti MacBook Air M1, Anda akan menemukan serangkaian peningkatan fitur pada MacBook Air M2 ini. Ketahui lebih lanjut pada artikel kelebihan dan kekurangan MacBook Air M2 berikut ini.
Spesifikasi Apple MacBook Air M2
- Layar: 13,6 inci (diagonal), backlight LED, IPS; 2560 x 1664
- Processor: Chip Apple M2
- Graphic Card: GPU 8-core/10-core
- RAM: 8 GB, bisa di-upgrade ke 16 GB atau 24 GB
- Storage: SSD 256 GB/512 GB, bisa di-upgrade hingga 2 TB
- Optical Drive: –
- Konektivitas: Wi-Fi 6 802.11ax + Bluetooth 5.0
- Port: MagSafe 3 x1, USB-C Thunderbolt 3/USB 4 x2, 3.5 mm jack audio x1
- Baterai: Hingga 18 jam
Kelebihan Apple MacBook Air M2
Tidak hanya sekadar membawakan rasa bangga saat memilikinya, sejumlah kelebihan MacBook Air M2 turut hadir untuk menjadikannya salah satu laptop terbaik yang dapat tingkatkan produktivitas dan pengalaman hiburan. Berikut ini adalah poin-poin kelebihannya.
1. Desain Bodi yang Lebih Compact dari Sebelumnya
Sesuai kebutuhan, Anda mungkin prefer sebuah laptop dengan ukuran yang kecil dan ringan agar lebih mudah dibawa ke mana saja. Jika dibandingkan dengan seri MacBook Pro, Anda akan menemukan bodi yang lebih compact pada MacBook Air M2.
Perangkat ini sendiri hadir dengan bobot yang cukup ringan yaitu 1,24 kg saja. Ini bahkan lebih ringan dibandingkan seri sebelumnya (MacBook Air M1 yang dirilis pada tahun 2020) yang memiliki bobot 1,29 kg.
Dihimpun dari Tom’s Guide, MacBook Air M2 ini memiliki desain yang lebih portabel, sekitar 20% lebih kecil ketimbang generasi sebelumnya. Bodinya memang terasa begitu slim dan tipis, bahkan bukan tidak mungkin laptop bisa diangkat pakai satu tangan dan satunya lagi dipakai mengetik sambil berdiri.
Tidak lagi menawarkan ujung-ujung berbentuk lancip seperti beberapa pendahulunya, kini desain MacBook Air M2 jadi lebih mirip dengan varian Pro karena tawarkan ujung yang lebih tumpul. Ini guna menghindari rasa tidak nyaman saat tangan tak sengaja bergesekkan dengan ujungnya.
MacBook Air M2 ini juga diketahui mengalami pengurangan ketebalan bodi yang sebelumnya mencapai 1,61 cm kini hanya 1,13 cm. Dengan begini, perangkat bisa lebih mudah diselipkan di sela-sela buku dalam tas agar aktivitas kuliah atau kerja bisa menjadi lebih praktis.
Menawarkan bahan materiam magneius dengan desain unibodi aluminium (100% daur ulang) membuatnya terasa begitu premium dan tampil memukau. Anda pun dapat memilih empat varian warna yang menawan, yaitu Midnight, abu-abu, perak, dan juga Starlight.
2. Ukuran Layar yang Meningkat
Dengan bodinya yang dibuat lebih ringkas dan ramping dibanding model terdahulunya, wajar jika sebagian orang menyangka ukuran layarnya pun mengalami pemangkasan. Namun, pada kenyataannya, layar MacBook Air M2 justru malah dibuat lebih besar.
Sementara model MacBook Air M1 hadir dengan ukuran layar 13,3 inci, kini MacBook Air M2 hadir dengan ukuran layar 13,6 inci, dengan resolusi 2560 x 1664 piksel dan kerapatan 224 piksel per inci.
Kualitas tampilan layarnya pun tentu tidak perlu diragukan lagi. Layarnya sudah pakai panel Liquid Retina berteknologikan IPS yang mendukung warna luas P3 dan 1 miliar warna.
Layar juga memiliki tingkat kecerahan tinggi sebesar 500 nit agar penggunaan siang hari di luar ruangan tetap terasa nyaman. Terdapat juga teknologi layar TrueTone yang dapat mengubah-ubah tampilan warna cahaya yang dipancarkan sesuai dengan kondisi sekitar pengguna.
Menurut sumber imore.com, layar perangkat besutan brand Apple ini menampilkan keterbacaan yang layak meski berada di lingkungan pencahayaan yang terang di showroom Apple Park.
Peningkatan lain dari sisi layar jika dibandingkan dengan sebelumnya adalah bezel di sekelilingnya yang lebih tipis, menampilkan lebih banyak useable area pada bodi yang begitu compact. Perbedaan yang paling mencolok terlihat di sisi atas yang kini menampilkan notch sebagai rumah bagi webcam.
3. Hadir dengan Webcam Full HD
Hadirnya notch pada sisi atas layar bisa jadi sebuah hal yang mengganggu bagi sebagian orang. Terlebih karena sebelumnya nyaris tidak pernah ada laptop serupa yang tampilkan notch layaknya smartphone.
Meski demikian, fitur yang cukup “kontroversial” ini dikatakan oleh CreativeBloq.com sebagai sebuah hal yang preferrable ketimbang bezel yang tidak simetris pada generasi pendahulu.
Pasalnya, kehadiran notch tersebut membuka jalan untuk Apple menghadirkan resolusi webcam yang meningkat. Tidak seperti model lama dan mayoritas laptop lain yang masih suguhkan resolusi 720p, kini webcam di MacBook Air M2 mengusung kamera 1080p FaceTime.
Dengan resolusi Full HD pada webcam, kualitas dan ketajaman video ketika online meeting juga lebih meningkat. Tidak ada lagi gambar burik ketika live streaming dan video call, Anda bisa tampil semaksimal mungkin untuk memberikan impresi baik pada kolega, dosen dan teman kuliah, ataupun para audiens Anda.
Webcam pada MacBook Air M2 juga memiliki fitur yang dapat selalu meletakkan subjek di tengah-tengah frame, sekalipun ketika pengguna bergerak menuju tepian frame.
4. Performa Lebih Meningkat dengan Chip Apple M2
Sebagai generasi kedua dari seri chipset M, Anda sungguh bisa merasakan lonjakan perfroma yang mendalam pada Apple M2 di MacBook Air M2, dibanding MacBook Air M1 yang menggunakan prosesor Apple M1.
Tidak seperti kebanyakan prosesor laptop lainnya yang gunakan arsitektur x86, Apple M2 merupakan SoC yang berbasiskan ARM. Chipset tersebut merupakan generasi kedua dari chipset berbasiskan ARM yang digunakan pada sejumlah produk Apple di tahun 2022, seperti MacBook Air M2 yang sedang dibahas sekarang dan Apple MacBook Pro berukuran 13 inci.
Apple M2 sendiri menyuguhkan delapan inti yang terbagi menjadi dua klaster berformat 4 + 4. Format tersebut mencakup empat inti performa bernama “Avalanche” dan empat inti hemat daya (efficiency core) bernama “Blizzard”. Sebuah kombinasi yang pertama kali diperkenalkan pada chipset Apple A15 Bionic yang mengotaki iPhone 13 series.
Sementara pada kemampuan grafisnya, Apple M2 sendiri terbagi menjadi dua konfigurasi yang berbeda. Konfigurasi paling dasar menggunakan GPU 8-core sedangkan varian di atasnya hadirkan GPU 10-core. Entah mengapa Apple memutuskan untuk tidak memisahkan kedua konfigurasi dengan nama yang berbeda.
Dibangun atas proses fabrikasi 5 nm, Apple M2 tidak hanya powerful melainkan juga hadirkan efisiensi daya yang begitu tinggi ketimbang mayoritas prosesor Intel dan AMD di luar sana.
Apple juga mengklaim kalau Apple M2 alami peningkatan CPU sebanyak 40%, GPU sebanyak 35% dan kemampuan Neural Engine sebanyak 40% dibandingkan Apple M1.
Di dalamnya terdapat sebanyak 20 miliar transistor yang notabene merupakan 25% lebih banyak ketimbang yang dimiliki M1. Apple M2 juga dapat dipasangkan dengan kapasitas RAM hingga mencapai 24 GB RAM dan 2 TB storage.
Selain itu, chipset memiliki peningkatan bandwidth memori hingga 100 GB/detik serta mencakup perangkat keras neural network terdedikasi di dalam Neural Engine 16 core. Hal ini membuatnya sanggup menjalankan sebanyak 15,8 triliun pengoperasian setiap detiknya.
Apple juga mengklaim bahwa kemampuan M2 (dengan 10 inti GPU) meningkat 1,4 kali lipat dibandingkan M1 dengan konsumsi daya yang sama.
5. Menyediakan Port Pengecasan MagSafe
Jika Anda memiliki ponsel pintar seri iPhone 12 ke atas, tentu mengenal fitur MagSafe yang inovatif. Pada serangkaian seri iPhone terbaru, MagSafe merupakan sensor magnetis di belakang bodi yang mendukung ekosistem aksesoris.
Beberapa aksesoris yang digunakan adalah pengecasan nirkabel yang lebih cepat dan aman, dan juga dompet magnetis yang dapat menempel di bodi.
Kini, fitur MagSafe turut hadir di MacBook Air M2 sebagai port pengecasan, sehingga meyisakan dua port USB-C untuk keperluan yang lain. Port pengecasan MagSafe juga akan membuat pengecasan lebih aman. Karena jika kabelnya tersandung, ia akan terlepas dari portnya alih-alih menarik perangkat hingga terjatuh.
Keberadaan port MagSafe sangat layak diapresiasi, karena model M1 sebelumnya hanya menyuguhkan dua port USB-C dan salah satunya mesti senantiasa di-reserve untuk pengecasan.
Apple MacBook Air M2 sendiri memiliki durasi ketahanan baterai yang sama dengan M1, yakni hingga 18 jam. Perangkat ini hadir dengan baterai Lithium Polymer 52,6 jam dengan adaptor daya USB-C 30 W untuk varian M2 dengan GPU 8-core, atau adaptor daya port USB-C ganda 35 W untuk varian M2 dengan GPU 10-core dan memori 512 GB.
Selain itu, tersedia juga kabel USB-C ke MagSafe 3 jika hendak mengecas menggunakan port tersebut. Perangkat juga kini menyediakan dukungan terhadap fast charging 67 W yang disinyalir dapat mencapai kapasitas 50% selama 30 menit pengisian, seperti yang dihimpun dari imore.com.
6. Kualitas Audio Speaker yang Lebih Baik
Peningkatan berikutnya jika dibandingkan dengan MacBook Air M1 adalah kualitas speaker-nya. Jika dulu hanya menyuguhkan stereo speaker biasa, kini Apple memodali sang generasi penerus dengan empat speaker sebanyak empat buah.
Speaker dan mikrofonnya terletak di antara keyboard dan layar, mengusung mic array sebanyak tiga buah dengan tangkapan suara yang bersih berkat alogrotma beamforming yang canggih.
Keempat speakernya pun mendukung audio spasial yang membuat aktivitas menonton atau mendengarkan lagu seperti di bioskop, seolah suaranya datang dari sekeliling Anda.
Kekurangan Apple MacBook Air M2
Terlepas dari kelebihannya, MacBook Air M2 juga memiliki beberapa fakta yang sebaiknya Anda ketahui sebelum membeli, yakni sebagai berikut ini.
1. Harga yang Lebih Mahal dari Sebelumnya
Produk-produk keluaran Apple memang tidak pernah ada yang murah. Ini karena semua produk mereka berada di kelas harga high-end atau premium yang menawarkan spesifikasi canggih dan inovasi unik. Begitu pun dengan harga MacBook Air M2 yang memang selangit.
Yang jadi permasalahnnya, posisi harga produk ini akan membuat pengguna kebingungan harus memilih yang mana. MacBook Air M2 memiliki banderol harga rilis 1.199 dolar Amerika Serikat (setara Rp18 juta) yang notabene lebih mahal 200 dibanding model M1 dengan harga 999 dolar Amerika Serikat (setara Rp15 juta).
Dengan perbedaan harga begini, kemungkinan pengguna akan lebih memilih model lama lantaran tidak begitu membutuhkan fitur-fitur baru M2 (empat speaker, webcam 1080p, MagSafe, dll.).
Soalnya, ukuran layar M1 juga masih punya kualitas di atas rata-rata untuk standar zaman sekarang, serta memiliki konfigurasi storage yang sama persis. Bukan tidak mungkin konsumen baru akan lebih condong membeli model lama untuk menghemat budget.
Lalu, kebingungan lainnya pun timbul lantaran harga MacBook Air M2 rupanya hanya punya selisih harga 100 dolar Amerika Serikat dibandingkan MacBook Pro M2 (13 inci) seharga 1.299 dolar Amerika Serikat (setara Rp19,5 jutaan).
Dengan selisih yang sedikit, tidak heran jika orang-orang akan lebih condong ke varian Pro yang tawarkan spesifikasi lebih unggul. Harga-harga tersebut merupakan versi global. Hingga saat artikel ini ditulis, belum diungkapkan berapa harga resminya untuk pasar Indonesia.
2. Ketersediaan Port yang Agak Minim
Jika Anda sering melihat laptop Windows di kelas harga yang sama dengan MacBook Air M2, tentu akan melihat beragam port yang melimpah ruah. Sayangnya, MacBook Air M2 menawarkan jenis port yang cukup terbatas.
Anda bisa menemukan dua buah port USB Type-C yang mendukung antarmuka Thunderbolt dan USB 4, membuatnya sanggup dihubungkan ke satu buah monitor eksternal.
Namun, sayangnya tidak tersedia port HDMI di sini. Padahal, saat ini port HDMI adalah standar yang umum diterapkan pada fasilitas-fasilitas perkantoran, seperti TV dan proyektor.
Pengguna juga tidak akan menemukan slot microSD yang hampir semua laptop Windows punya. Bagi yang hobi melakukan pertransferan data secara berkala, Anda harus selalu mempersiapkan card reader eksternal setiap berpergian.
Port USB-C yang hanya ada dua buah juga akan membatasi jumlah aksesoris atau peripheral yang bisa digunakan dalam sekali waktu. Anda bisa saja pergunakan USB Hub, namun ini mengharuskan Anda untuk memenuhi isi tas dengan sesuatu yang semestinya tidak diperlukan.
3. Fitur Pengecasan 67 W Didukung, tapi Casannya Dijual Terpisah
MacBook Air M2, seperti yang sudah dijelaskan sebelumya, memiliki port pengecasan MagSafe dan juga dua buah port USB-C yang tak hanya berfungsi sebagai DisplayPort melainkan juga untuk pengisian daya. Apple juga turut sediakan adapternya di dalam kemasan. Namun, daya yang didukung adalah 35 W.
Sebenarnya MacBook Air M2 hadir dengan dukungan pengisian daya 67 W, namun fitur tidak dapat langsung dipakai lantaran mengharuskan pengguna untuk membeli adapter 67 W secara terpisah.
4. Tanpa ProMotion
Kekurangan yang satu ini mungkin bisa dianggap nit-picking bagi sebagian orang, namun nyatanya Apple MacBook M2 kekurangan satu fitur yang biasanya dimiliki oleh laptop semahal ini. Hal tersebut adalah ProMotion atau yang bisa disebut juga dengan refresh rate tinggi.
Kendati Apple MacBook M2 bukan ditujukan sebagai laptop gaming, namun kekuatan dapur pacu chipset miliknya sebenarnya lebih dari cukup untuk mendapatkan frame rate tinggi saat bermain gim. Sayangnya, refresh rate layar perangkat ini mentok di 60 Hz.
Sayangnya, ProMotion yang dapat munculkan refresh rate 120 Hz hanya bisa Anda dapatkan pada MacBook Pro varian 14 dan 16 inci.
Simpulan
Sebenarnya, MacBook Air M2 ini cocok untuk siapa? Jelas untuk orang yang membutuhkan performa berkelas dan layar yang begitu layak untuk proses pengerjaaan grafis yang lebih optimal.
Di kala laptop powerful umumnya punya bodi yang bulky, ini jelas menjadi peluang MacBook Air M2 untuk semakin bersinar karena memiliki bodi yang sangat ramping, ringan, dan mudah dibawa ke mana saja.
Ia juga alami begitu banyak peningkatan, baik itu dari sisi performa, desain, kecerahan layar, dan bahkan hingga webcam 1080p. Begitu pun dengan penambahan port MagSafe, kini mengecas sudah tidak harus melulu memakan ruang pada salah satu port USB-C yang tersedia.
Kalau bukan karena banderol harganya yang agak “nanggung” dan minimnya jumlah port, mungkin MacBook Air M2 otomatis jadi auto buy bagi sebagian orang.
Bagi yang sudah memiliki MacBook Air M1, tampaknya lebih masuk akal kalau langsung upgrade ke MacBook Pro M2 alih-alih seri Air, mengingat selisih harganya yang begitu sedikit namun dengan peningkatan yang lebih signifikan lagi.
Terlepas dari hal tersebut, siapapun tidak dapat menyangkal kalau Apple MacBook Air M2 merupakan salah satu laptop teringan, tercanggih, dan berperforma paling kencang yang ada di dunia.